Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa muncul sebagai calon pendamping Joko Widodo pada Pemilu 2014. PAN pun angkat bicara mengenai wacana tersebut.
Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo menegaskan pihaknya saat ini sangat fokus dalam pemilihan legislatif. PAN menggunakan jasa tiga lembaga survey independen untuk melakukan survey internal per dapil. "Hasilnya, insya Allah kursi PAN berpeluang bertambah dari 46 menjadi sekitar 60," kata Dradjad ketika dikonfirmasi, Selasa (18/3/2014).
Namun, ujar Dradjad, sebagian kursi tersebut sifatnya marjinal dimana perubahan suara sedikit saja bisa menambah atau mengurangi kursi. Hal itulah yang menyebabkan PAN benar-benar fokus pada pileg, dan belum memutuskan koalisi pencapresan.
Mengenai pencalonan presiden, Dradjad mengingatkan keputusan Rakernas PAN 2011 dimana Hatta Rajasa yang diusung pada Pilpres 2014. Tetapi PAN juga akan melihat hasil survey internal, siapakah yang paling tepat maju capres atau cawapres.
"Keputusan tentang koalisi, apakah Capres atau Cawapres, lalu siapa pasangannya akan diambil setelah tanggal 9 April," tuturnya.
Dradjad pun tidak menampik peluang Hatta berduet dengan Jokowi di 2014. Apalagi komunikasi keduanya sudah lama terjalin.
"Bisa saja Bang Hatta berpasangan dengan Jokowi. Mereka berdua toh sudah sangat akrab. Komunikasi politik maupun personal antar mereka juga sangat bagus," kata Dradjad.
Ia mengatakan menuju pemilihan presiden banyak proses yang harus dilakukan. Salah satu langkahnya adalah dengan meminta restu petinggi partai.
"Ibarat pernikahan anak, restu orangtua jelas dibutuhkan. Orangtua-nya Jokowi itu Bu Mega, orangtua-nya Bang Hatta itu Pak Amien. Selain itu, keluarga besar jg perlu dilibatkan. Jokowi keluarga PDIP, Bang Hatta keluarga PAN. Bisa jodoh, bisa saja jodohnya Bang Hatta dengan kandidat lain," ungkap Dradjad.
Dradjad mengingatkan siapapun tokoh yang berduet dengan Hatta, Amien Rais sebagai pendiri partai memiliki syarat.
"Pak Amien sebagai orangtua Bang Hatta sudah mensyaratkan, siapapun jodoh Bang Hatta, yang bersangkutan harus berjuang sekeras dan sekonsisten mungkin melaksanakan Pasal 33 dan 34 UUD 45," tuturnya.