TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Dwi Priyatno akan mengeluarkan beberapa kebijakan menyusul tewasnya Kepala Detasemen Markas (Kadenma), AKBP Pamuji yang ditembak oleh anak buahnya, Brigadir Susanto di ruang piket Pelayanan Markas (Yanma) Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Selasa (13/3/2014) malam.
Kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Dwi Priyatno, yakni peningkatan pengawasan penggunaan senjata api, diantaranya dengan tes kejiwaan atau psikotes.
"Memang pengawasan penggunaan senjata api oleh anggota harus ditingkatkan. Kami harus cek secara periodik, misalnya dicek berapa kali dalam sebulan, persyaratan kepemilikan dan penggunaan diperketat, mengecek kesehatan kejiwaan atau psikotes," kata Dwi saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (19/3/2014) dini hari.
"Di antaranya senjata api itu sesuai atau tidak dengan kebutuhan seperti untuk operasional, apakah si pemegang senjata api bertanggung jawab atau tidak," ujarnya.