TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengkritisi kinerja Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemerintahan yang telah berjalan selama dua periode atau 10 tahun itu, menurut Surya, belum banyak memberikan banyak perubahan berarti dan kemajuan sebagaimana janjinya.
Ketika berorasi di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai NasDem di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (23/3/2014), Surya melontarkan pertanyaan yang terkait penilaiannya terhadap kinerja pemerintahan saat ini.
"Pemerintah bilang, selama 10 tahun ini sudah banyak membuat kemajuan, banyak pembangunan yang mantap, apakah benar itu?," Tanya Surya yang dijawab "Tidaaaaak" oleh ribuan hadirin.
Surya mencontohkan, seperti Sumatera Utara ini tak tampak peningkatan yang signifikan, khususnya di wilayah tingkat kabupaten.
"Sumatera Utara itu wilayah subur, penyumbang surplus APBN, tetapi yang perlu kita catat, jalan-jalan di kabupaten apakah sejak 50 tahun lalu (hingga saat ini) ada perubahan? Kedua, listrik dari dulu belum masuk desa. Kalau pun ada, kadang-kadang hidup dan kadang-kadang mati. Air bersih belum bisa dinikmati oelh semua. Perkebunan semua kita miliki, teh, sawit, kopi, tetapi kita belum hidup sejahtera," tutur Surya.
Surya mengingatkan, adalah tugas dan misi bersama untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Tidak mungkin kita mengharapkan bangsa lain akan membantu kita. Bangsa lain datang supaya Indonesia maju, apakah mungkin itu? Tidak mungkin. Bangsa Indonesia maju kalau kita sendiri yang membangun," tandasnya.
Surya melanjutkan, Partai NasDem mengerti bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi di dalam ketatanegaraannya. Oleh karena itu ia mengingatkan, partai politik disamping mempunyai kemampuan juga memiliki tanggungjawab untuk membawa bangsa menjadi maju, bukan mundur.
Surya kemudian mengkritik keberadaan parpol yang justru bertepuk dada dan mengklaim telah meyelesaikan masalah di Indonesia saat ini dan membawa kemajuan.
"Akui saja kita belum berbuat maksimal karena banyak berkelahi," ujarnya.
Di akhir orasinya Surya menyatakan, Partai Nasdem yang membawa gerakan perubahan akan berjuang sekuat tenaga mengangkat harkat dan martabat negara agar kembali tegak.
"Kita menginginkan negara kita kuat, bukan lemah, bukan negara yang takut dengan negara tetangga. Digertak sedikit 'melempem'. Salah satu cara agar kita tidak diipandang remeh adalah dengan membangun moral dan kekuatan angkatan bersenjata serta kepolisian kita," tegas Surya.
Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan, hingga kini partai pimpinannya belum menentukan sikap apakah akan menjadi oposisi atau berkoalisi, jika pada Pemilu Legislatif mendatang tidak dapat keluar sebagai pemenang. Meski begitu, menurut Surya, NasDem siap untuk menjadi salah satu dari dua kemungkinan itu.
"NasDem siap untuk menjadi partai koalisi, karena NasDem mempunyai kemampuan untuk itu. Tetapi jika pemerintah penguasa tak ingin menggandeng NasDem, maka partainya siap mengawasi kinerja pemerintah yang baru," tandas Surya sambil mengingatkan agar pemerintahan ytang baru sungguh-sungguh bekerja untuk menyejahterakan rakyat.
Surya pun menambahkan, "Kalau pemerintah berjalan lamban, NasDem akan mengatakan dan berbuat sesuatu agar jangan lama-lama duduk di kursi pemerintahan.