TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Anti-perbudakan Migrant Care Melanie Subono turut hadir dalam acara bakar lilin dan doa bersama yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (1/4/2014). Melanie memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap nasib tenaga kerja Indonesia termasuk Satinah.
Melanie mengaku kecewa dengan pemerintah khususnya kepala negara, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai lamban dalam menangani kasus Satinah. Padahal menurutnya, TKI di luar negeri memiliki peran yang sangat besar menyumbangkan devisa.
"Presiden responsnya tulalit. Presiden sudah tuli terhadap nasib Satinah," kata Melanie.
Melanie menuturkan, dirinya juga telah kecewa dengan kinerja Presiden SBY. Padahal menurutnya dia turut memiliki harapan yang tinggi dengan kepemimpinan SBY seperti warga lainnya.
"Gue kecewa, karena jujur saja dua kali pemilihan presiden gue pilih dia (SBY). Gue dulu mengagung-agungkan dia," tuturnya.
Yang lebih mengecewakan Melanie, hingga sore tadi uang Diyat untuk Satinah belum terkumpul. Padahal Satinah membutuhkan uang Diyat tersebut agar tidak dihukum pancung di Arab Saudi.
"Tadi sore kita confirm ke Kemenlu katanya uang (Diyat Satinah) belum cukup," ucapnya.