Tribunnews.com, Jakarta- Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Muhammad Iqbal ,menegaskan pelaksanaan Ujian Nasional kali ini harus dijalani secara jujur, jangan ada lagi kecurangan dan keterlambatan pengiriman soal. Karena hal ini akan merugikan peserta ujian, dan membuktikan UN sangat tidak bermanfaat.
“Ujian Nasional memang sudah diatur dalam Undang-undang, dan selama ini memunculkan polemik karena sangat tidak bermanfaat, jadi kali ini UN 2014 harus lebih jujur, jangan ada lagi kecurangan dan keterlambatan soal,” Kata Iqbal, dalam rilisnya, Senin (14/3/2014).
Menurut dia, kejujuran harus menjadi indikator dalam kesuksesan UN kali ini, bagi sekolah yang tidak menjalani dengan jujur harus mendapatkan sanksi yang tegas, karena UN adalah spirit melatih pelajar untuk bersikap jujur, percaya diri, dan ihsan.
Selain itu UN menurutnya hanyalah evaluasi , kelulusan juga harus dituntut atas dasar kreativitas dan prestasi yang berkualitas dari peserta didik tersebut. “Jadi kami sangat berharap jangan munculkan sebuah kecemasan dalam proses UN, karena ini akan mengganggu psikologis peserta UN jadi mereka hanya terfokus pada latihan soalan saja selama belajar,” jelasnya.
Diharapkan bahwa kerja semua pihak terutama para guru yang telah mempersiapkan siswa dengan baik melalui proses pembelajaran di kelas, bisa mencapai hasil yang maksimal.
"Kami berharap sekolah agar tidak hanya mengejar kuantitas kelulusan, tetapi terpenting kualitas kelulusan. Tak terkecuali kepada para siswa harus percaya diri mengikuti UN dan jangan terpengaruh SMS kunci jawaban," katanya.
Iqbal menjelaskan Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat kritis dalam menolak UN selama ini, walaupun UN tetap di selenggarakan menurutnya IPM akan terus mengawal proses UN 2014 “kami akan terus kawal pelaksanaan UN, karena kami sangat kritis dalam pelaksanaan UN yang selama ini penuh dengan masalah, dan kami membuka posko pengaduan kecurangan melalui pengaduan_un@ipm.or.id” jelasnya
“Apabila masih banyak ditemukan kecurangan pada UN kali ini, kedepan kami akan terus mendesak untuk pemerintah menghapuskan UN,” tegasnya (aco)