Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Siswa-siswi sekolah menengah di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, harus bersabar. Mereka tak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) bersama-sama.
Pelajar di sana harus ikut UN saat UN susulan sepekan mendatang. Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kemendikbud, Nizam mengungkapkan hal itu kepada Wartakotalive.com, Selasa (15/4/2014).
Hal tersebut karena ada masalah kecelakaan pesawat dan cuaca buruk saat pengiriman naskah soal UN. Kabupaten ini letaknya di tengah pulau Papua. Atau berbatasan dengan Papua Nugini.
Nizam mengatakan, sebenarnya soal UN sudah mau dikirimkan ke Kabupaten Pegunungan Bintang sejak Jumat (11/4/2014). Pihak kemendikbud hendak mengirimkannya dengan pesawat charter milik organisasi missionaris.
Tapi ternyata di tengah jalan pesawat itu mengalami kecelakaan. Dua pilotnya meninggal. Akibatnya keesokan harinya pesawat tak terbang, karena ada penguburan dua pilot itu.
Selanjutnya soal mau dikirim pada Senin (14/4/2014). Tapi kemudian cuaca buruk, sehingga pilot membatalkan penerbangan.
Hal yang sama terjadi lagi pada Selasa (15/4/2014). Pesawat kali ini tak bisa mendarat di bandara Oksibil, Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang. Lagi-lagi penyebabnya cuaca buruk.
"Makanya kami putuskan agar UN disana waktunya disamakan saat UN susulan saja," kata Nizam