TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rizal Djalil, menegaskan di bawah kepemimpinannya lembaga auditor negara tersebut akan lebih memperbanyak melakukan audit kinerja.
"Kita akan memperbanyak audit kinerja. Dengan melakukan audit kinerja kita tahu saat melakukan audit tentang obat, itu bisa diturunkan (harganya). BPK akan lebih banyak masuk pada kepentingan-kepentingan rakyat seperti itu," ungkap Rizal di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).
Dikatakannya, dengan melakukan audit kinerja, bisa diketahui berbagai bentuk permasalahan. Seperti saat dirinya memimpin sekaligus memprakarsai audit kinerja atas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 2002 hingga 2010 dan 2011 sampai 2012.
"Kita jadi tahu, makanya tadi saya kasih contoh bisa tahu bahwa salah satu kenapa obat itu mahal? Di situ ada masalah bahan baku, serta masalah lainnya. Kita akan perbanyak itu (audit kinerja)," ucapnya.
Ke depan pihaknya pun akan melakukan audit kinerja untuk pengadaan pupuk dan beras untuk orang miskin. Hal tersebut penting karena langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Dalam waktu dekat pihaknya pun akan menyelesaikan LKPP untuk 86 Kementrian/ Lembaga serta 542 Kabupaten/ Kota serta provinsi. "Itu akan kita selesaikan dalam waktu dekat," katanya.