TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam halaman lain dalam buku catatan Andri Sobari alias Emon tertulis sebuah curahan hatinya. Ia menuliskan cita-citanya sekaligus kegundahannya sebagai tulang punggung keluarga.
'Ya Allah kenapa saya ini bisa galau walau pun ada yang menemaniku meresa tidak becus menjaga diri ku apa lagi menjaga keluargaku dan adikku yang masih sekolah. Andai saja bisa menjadi .... Mungkin bisa mengangkat derajat. Itu mustahil, itu tidak mungkin, ini terjadi pada ku, seolah-olah aku seorang pecundang.
Aku bukan mencari jodoh ku, aku itu kerja di PT... Aku ingin sekali sukses dan memberangkatkan ibu ke tanah suci mekah semoga yang kita inginkan bisa terwujud bisa kesampaian, sehingga aku itu kalau suka dikatakan Emon di lingkungan tempat tinggal, aku ingin membuktikan pada teman-teman ku terutama ibu dan adik ku, aku mewujudkan bahwa aku akan sukses di PT ini, aku akan berjuang. Bisa menjadi pemimpin nomor satu di Kota Sukabumi ini'
Itulah sepenggal catatan yang ada dalam buku catatan Si Emon.
"Jadi dia cita-cita ingin mensukseskan dirinya untuk keluarganya, karena memang dari bapak yang telah tiada, sehingga bisa mampu membawa keluarganya," ujar Kasat Reskrim Sukabumi Kota AKP Sulaeman di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (8/5/2014).
Dalam buku tersebut pun, Emon menceritakan pula seorang perempuan yang disukai Emon. Tetapi saat dilakukan pendalaman oleh kepolisian dengan memberikan pilihan apakah akan memilih perempuan atau anak laki laki? Emon tegas menjawab memilih anak laki-laki.
"Tadi ada satu perempuan yang disukai, memang ada, tetapi kalau saya tanya satu perempuan yang kamu sukai ini kemudian dengan anak laki-laki kira-kira milih mana? Ya pilih laki-laki. Jadi maksudnya apa kalau laki-laki itu tidak akan hamil, perempuan bisa hamil, tidak bisa tanggungjawab Pak. Intinya itu," kata Sulaeman.