Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menunggu status Bupati Bogor Rachmat Yasin. Ketua DPW PPP Jawa Barat itu dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) Rabu (7/5/2014) malam.
"Kami tunggu pengumuman KPK status beliau, kan belum ditetapkan tersangka, kita tunggu," kata Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha ketika dihubungi, Kamis (8/5/2014).
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengaku telah mendengar kabar penangkapan tersebut. Tamliha mengatakan SDA kaget dan prihatin atas kejadian yang menimpa Rahmat Yasin.
"Beliau prihatin kok bisa begitu, ya kita menunggu dulu status Pak Rahmat Yasin, 1X24 jam," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Tamliha menceritakan semalam pengurus harian sedang menggelar rapat saat Yasin tertangkap KPK. Saat mendengar kabar tersebut, pengurus lalu mendoakan Rahmat Yasing agar tabah. "Sebagai rasa kebersamaan sebagai malam tadi sama-sama mendoakan semoga Pak Rahmat, tabah, tegar, untuk menjalani penyelidikan di KPK. Kemudian melalui proses penyelidikan itu dengan jalan terbaik," ungkapnya.
Diketahui, Yasin ditangkap lantaran diduga menerima suap pengurusan surat izin Rencana Umum Tata Ruang di Bogor, Puncak, dan Cianjur.
"Saya persisnya tidak tahu apakah seminggu atau sebulan. Tetapi yang pasti informasi itu kami peroleh dan kami ikuti sebelum peristiwa tadi (tangkap tangan)," kata juru bicara KPK Johan Budi di kantornya, Rabu malam.
Seperti deberitakan, selain politikus PPP ini, KPK juga ditangkap beberapa orang lainnya. Di antaranya Kepala Dinas Kabuten Bogor Pertanian dan Kehutanan MZ (Muhamad Zairin), sopir dan ajudan RY, serta pihak swasta berinisial FXY.