News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengadaan TNKB Lebih Murah, Negara Hemat Rp 92 Miliar

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pengadaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Tahun Anggaran 2014 dibanding dengan Tahun Anggaran 2012 lebih hemat.

Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri Kombes Pol Sam Budi Gusdian mengungkapkan pagu anggaran untuk pengadaan TNKB tahun ini sebesar Rp 490 364 178 000. Sementara dari pagu tersebut ditetapkan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) Rp 431 916 830 025. Dari HPS yang ditetapkan perusahaan pemenang lelang PT Indoalumunium Intikarsa Industri menawarkan harga Rp 398 287 690 270.

Dengan angka-angka tersebut maka bisa dihitung penghematan anggaran negaranya. Bila dihitung dari HPS maka akan ada Rp 33 629 139 755 uang negar yang dihemat. Sementara bila dihitung dari pagu anggaran, maka akan keluar angka penghematan yang lebih besar dengan nilai Rp 92 076 487 730.

Sam Budi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan TNKB tersebut menghitung HPS setelah mempelajari harga alumunium yang dibantu tim ahli dari Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

"Alumunium lembaran satu kilo waktu itu harga eceran Rp 30 ribu denga ketebalan seperti plat nomor. Dengan luasan sekilo, kalau dipotong-potong untuk (TNKB) roda empat jadi enam potong atau tiga set, sehingga saya berfikir harga alumunium itu yang lembaran kalau dipotong satu set jadi Rp 10 ribu," ungkapnya.

Ditambah dengang ongkos cat dan lain sebagainya sehingga menjadi TNKB, maka ketemu angka Rp 16 ribu untuk satu pasangnya. Hal tersebut yang menjadi acuan Korlantas menentukan HPS.

Dibandingkan dengan pengadaan TA 2012 tentu sangat jauh dibandingkan TA 2014.  Korlantas mencoba menekan anggaran untuk pengadaan TNKB sebanyak 22 633 194 set.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya harga (TNKB) roda empat Rp 45 ribu (per set) sementara untuk roda dua HPS-nya Rp 29 ribu (per set). Sementara 2014 ini setelah saya pelajari saya selaku PPK dengan bantuan dari Metalurgi UI kita hitung berapa harga sebenarnya ternyata ketemu harga lebih efisien itu. Untuk roda empat hanya Rp 23 ribu per set sementara roda dua Rp 13 ribu per set. Kalau dengan ongkos cetak berarti hanya Rp 26 ribu untuk roda empat dan Rp 16 ribu untuk roda dua," paparnya.

Dengan gambaran tersebut terlihat bahwa terjadi penghematan. Untuk TNKB roda dua yang awalnya Rp 29 ribu menjadi Rp 16 ribu sehingga ada penghematan Rp 13 ribu. Kemudian untuk roda empat dari Rp 45 ribu ke Rp 26 ribu terjadi penghematan Rp 19 ribu," ungkapnya.

Bisa dibayangkan berapa uang negara yang hilang pada saat pengadaan TNKB pada tahun sebelumnya. Bila diambil rata-rata Rp 15 ribu saja selisihnya maka bila dikalikan Rp 22 633 194 akan ada angka Rp 300 miliat lebih terjadi pemborosan keuangan negara.

"Proses ini melihatnya, orang melihatnya kenapa ribut karena pemenang yang lama dalam proses kali ini kalah, sehingga dia anggap yang menang saat ini tidak bisa bikin plat nomor," katanya.

Pengadaan TNKB saat ini hanya untuk bahan bakunya saja sehingga Korlantas hanya menerima plat nomor polos hanya bercat hitam saja. Berbeda dengan 2012 plat kosong sekaligus dengan biaya cetaknya.

"Kalau sekarang hanya bahan baku TNKB. Banyak pertanyaan kenapa yang ikut (lelang) bukan yang bergelut di bisnis TNKB? Tidak, karena bahan baku TNKB bisa dibuat semua pabrik alumunium," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini