News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2014

Antisipasi Kecelakaan Saat Mudik, Pagar Betis Diperbanyak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemudik bermotor memadati jalur pantura bercampur dengan kendaraan roda empat di daerah Cikalong, Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/8/2013). Jalur pantura, jalur tengah dan jalur selatan Pulau Jawa telah dipadati pemudik. Diperkirakan kemarin atau H-4 Lebaran merupakan puncak arus mudik. (Kompas/Totok Wijayanto)

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyatakan siap menggelar arus mudik di tahun 2014 ini. Koordinator Angkutan Lebaran 2014 Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, mengatakan, secara sarana, Kemenhub siap menggelar mudik tahun ini.

"Namun yang harus diantisipasi adalah kecelakaan, selain pintu perlintasan rel, juga banyak pemudik yang melawan arus, lebih mengerikan ini sepeda motor, tahun ini diperkirakan ada 2,3 juta pemudik sepeda motor, meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 2,2 juta," ujarnya dalam lokakarya Kementerian Perhubungan, di Surabaya, Senin (23/6).

Menurutnya, meski kemenhub menargetkan ada 10.000 sampai 12.000 sepeda motor yang diangkut menggunakan truk, kereta, dan kapal laut, namun jumlahnya tidak signifikan dengan banyaknya pemudik sepeda motor.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri, dan Dinas Perhubungan di setiap daerah untuk membuat pagar betis, atau penjagaan oleh petugas. Menurutnya, penjagaan cukup efektif menekan angka kecelakaan.

"Tahun 2012, kecelakaan saat mudik mencapai 5.006, menurun di tahun 2013 menjadi 3.512 kejadian, ini artinya turun hampir 30 persen, jumlah korban meninggal dunia juga menurun sampai 12 persen, maka metode pagar betis kembali kita lakukan, terutama untuk pelawan arus, kita siapkan barrier-barrier juga agar tidak bisa melawan arus," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini