Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Meskipun pembangunan jalur ganda Jakarta-Surabaya sudah selesai, namun pemanfaatannya untuk kereta barang belum banyak meningkat. Selesainya pembangunan jalur ganda itu tidak disertai infrastruktur lain yang membuat fungsi jalur ganda itu menjadi maksimal.
Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Hanggoro Budi Wiryawan di Surabaya, Senin (23/6/2014) mengatakan, salah satu infrastruktur yang perlu dibenahi adalah pembangunan shortcut atau jalan pintas dari Stasiun Pasar Turi menuju Stasiun Gubeng di Surabaya.
"Selama ini kedua stasiun itu tidak tersambung sehingga angkutan barang dari pantura tidak bisa lanjut ke Banyuwangi. Kereta harus langsir dulu ke Stasiun Kota Surabaya. Hal ini tentu memakan waktu," kata Hanggoro.
Selain itu, keberadaan Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang telah mengambil jalur kereta juga menghambat. Seharusnya bisa dibangun dua jalur, namun hanya tersisa satu jalur. Sehingga terjadi penyempitan atau leher botol di titik tersebut. Pembangunan PGS tidak hanya menutup kiri kanan jalur kereta, tetapi juga menutup di bagian atas, karena PGS dibangun bertingkat dan membuat jalan kereta satu jalur itu seperti terowongan. Pihaknya meminta PT KAI menyelesaikan masalah PGS tersebut.
Jalur Ganda Jakarta-Surabaya Masih Bermasalah
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger