Menjelang bulan Ramadhan ini, imbau MUI, hendaknya tidak mempolitisir bulan Ramadhan sebagai materi dalam kampanye.
Jakarta - Seliweran fitnah dan kampanye hitam seperti Tabloid Obor yang merebak menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 rupanya membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) gerah juga. Pada Selasa siang 24 Juni 2014, seusai menggelar sidang ukhuwwah bersama para ulama dan pimpinan organisasi massa Islam di Jakarta, MUI mengeluarkan pernyataan yang mengecam munculnya kampanye hitam di seputar Pilpres 2014.
Dalam pernyataan MUI yang dibacakan Sekretaris Jenderal MUI Ichwan Sam, otoritas ulama Indonesia meminta kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, tim sukses dan pendukung masing-masing, agar mengedepankan persaingan yang sehat dan menjunjung tinggi persaudaraan kebangsaan. MUI meminta,"Menghentikan segala bentuk kampanye hitam, penyebaran ghibah, fitnah, pertentangan yang bersifat SARA," kata Ichwan Sam dalam sidang yang dipimpin langsung oleh Ketua MUI Din Syamsuddin.
Menjelang bulan Ramadhan ini, imbau MUI, hendaknya tidak mempolitisir bulan Ramadhan sebagai materi dalam kampanye.
MUI juga menyerukan kepada seluruh umat Islam agar mengedepankan tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dan tidak terjebak dalam pertentangan dan permusuhan yang dapat menggoyahkan ukhuwwah Islamiyah dan ukhuwah Wathaniyah. "Bersikaplah wajar dan tidak berlebihan," demikian imbauan MUI.
MUI juga meminta rakyat pemilih, khususnya umat Islam, untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres 2014 dengan menggunakan pertimbangan rasional. (skj) (Advertorial)