Upaya mendapat 7 juta “like” itu ditargetkan dalam 7 hari, sebagai simbol Jokowi menjadi presiden RI ke-7.
Jakarta - Untuk meningkatkan kampanye pemilihan presiden, pendukung Jokowi-Jusuf Kalla meluncurkan gerakan “like” fanspage Facebook Ir H Joko Widodo. Upaya mendapat 7 juta “like” itu ditargetkan dalam 7 hari, sebagai simbol Jokowi menjadi presiden RI ke-7.
Selama ini ada beberapa Fanspage Joko Widodo di Facebook yang membuat para pendukungnya kebingungan. Fanspage Joko Widodo yang beralamat di https://www.facebook.com/JKWofficial?fref=ts sudah di-“like” lebih dari 2 juta orang sejak dibuat pertengahan Juni tahun ini. Grup ini dibuat oleh relawan, bukan tim resmi. Sedang Fanspage yang “verified” bernama Ir. H Joko Widodo yang beralamat di https://www.facebook.com/IrHJokoWidodo?fref=ts baru di-“like” 33.900 sejak diluncurkan awal pekan ini. Selain itu, hari ini Jokowi meluncurkan fanspage “Indonesia Hebat Jokowi” melalui akun Twitter @jokowi_do2 yang beralamat di https://t.co/h71KrXqYfw .
Berdasarkan penelitian mengenai kampanye di media sosial, Jokowi unggul di Twitter dibanding Prabowo. Follower akun Twitter @jokowi_do2 diikuti lebih dari 1,6 juta, sedangkan akun @Prabowo08 diikuti 918 ribu pengguna. Sedangkan di Facebook Prabowo Subianto lebih unggul di Facebook dengan “like” lebih dari 5 juta sejak diluncurkan 5 tahun lalu. Namun jika dilihat dari kecepatan pertumbuhan like, fanspeg Joko Widodo dan Ir H Joko Widodo jauh mengungguli Prabowo Subianto. Selama ini, Fanspage Prabowo Subianto diiklankan di Facebook sehingga lebih tersosialisasi para pengguna jejaring sosial media ini.
Partisipasi membuat Jokowi-JK dalam gerakan me-“like” fanspage Joko Widodo dan Ir H Joko Widodo untuk mengejar ketertingalan dalam kampanye di Facebook. Besarnya like bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan profil digital capres, tapi juga untuk memudahkan sosialisasi gagasan dan aktivitas Jokowi bagi pengguna Facebook. Fanspage juga berguna untuk menangkal kampanye hitam yang selama ini beredar di Facebook. Para pengguna Facebook kesulitan untuk mendapat informasi resmi karena tidak adanya laman penggemar Jokowi. (skj) (Advertorial)