"Silakan kritik, yang paling keras sekali pun saya tidak akan pernah marah," kata Jokowi.
Jakarta - Di hadapan 1.000-an netizen yang memenuhi acara "Jokowi Ngobrol Bareng Netizen" di Ballroom Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, Kamis 26 Juni 2014, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sikapnya untuk terus menumbuhkan kebebasan berekspresi, tak terkecuali kebebasan berpendapat dan berekspresi di dunia maya. Jokowi tidak akan melakukan tidakan represif kendati para netizen mengkritiknya secara keras.
Justru segala kritikan dari para pegiat Internet dan aktivis sosial media, menurut Jokowi, akan dijadikannya sebagai masukan penting dalam mengambil kebijakan yang lebih baik. "Silakan kritik, yang paling keras sekali pun saya tidak akan pernah marah," kata Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan meriah para netizen.
Penegasan itu disampaikan Jokowi menjawab pertanyaan blogger politik, Dian Paramita, yang mengkhawatirkan jika pemerintah akan bersikap represif terhadap para netizen yang mengkritisi kebijakan Jokowi ketika terpilih menjadi presiden. "Saya sangat takut dengan pemerintah yang sangat represif terhadap blogger yang kritis menyatakan pendapatnya kepada pemerintah. Kami ingin tetap merasa aman menyatakan pendapat," kata Dian Paramita.
Bagi Jokowi, perkembangan dunia Internet dan digital serta makin banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, justru membuatnya kian dinamis dalam menyerap aspirasi berbagai kalangan. Jika ada yang mengkritik, oleh Jokowi itu dianggapnya sebagai koreksi dan evaluasi untuk memperbaiki. "Jangan pernah berpikir semua yang saya lakukan baik. Saya memerlukan kritik dan masukan secara terbuka dari para netizen," tegas Jokowi.
Dalam acara yang dipandu oleh Rene Suhardono dan Shafiq Pontoh itu para netizen juga menyampaikan berbagai permintaan nya kepada Jokowi, seperti: netizen ingin didengar pemerintah; jangan ada regulasi yang menghambat; harus bisa menyalurkan kreativitas anak muda Indonesia; membentuk karakter pengguna internet yang positif dan optimis bukan apatis; akses yang bermanfaat jangan diblokir; Internet seperti pisau, maka harus bisa menggunakannya dengan baik; pemerintah harus mendukung industri kreatif; presiden Indonesia harus bisa menjadi pemimpin revolusi mental; serta harus ada edukasi cara menggunakan Internet yang sehat dan fun.
Meskipun Jokowi baru tiba di lokasi acara pada pukul 23.00, dari yang direncanakan pukul 21.00, namun para netizen tetap menunggu kedatangan calon presiden nomor urut 2 itu. Ketika acara berakhir pada pukul 00.20, para netizen pun mengantarkan Jokowi keluar ruangan sambil menyanyikan lagu Salam 2 Jari. (skj) (Advertorial)