TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat mengklaim tak pernah dijanjikan Anas Urbaningrum mendapatkan uang dan BlackBerry terkait pemenangan di Kongres Demokrat pada bulan Mei tahun 2010.
Mereka diantaranya mantan Ketua DPC Demokrat di Boyolali, Sujadi selaku mantan Plt Ketua DPC Pekalongan, Bintoro selaku mantan Ketua DPC Sitaro, Friethzard Budhyanta Manoi selaku mantan Ketua DPC Minahasa Tenggara, Diana Meity dan mantan Ketua DPC Boalemo, Ismiyati.
"Ketika saya silaturahmi, apakah kepada saudara, saya pernah janjikan beri uang?" tanya Anas dalam persidangan.
"Tidak," jawab Sujadi bersaksi untuk Anas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (11/8/2014).
Sementara pengurus DPC di Jateng, Rohim, Friethzard Budhyanta Manoi, Ismiyati dan Diana Meity, mengatakan sedikit berbeda.
"Dari bapak tidak, dari tim bapak," kata Diana.
Dalam kesempatan sama, Anas meminta mantan Wakil Ketua I Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Demokrat Jateng, Sudewa soal latar belakang majunya Anas sebagai Caketum di kongres.
"Menurut saya dan kawan DPC, kader partai yang layak menjadi ketua adalah Anas," ujarnya.
Sudewa mengaku mengikuti arahan Susilo Bambang Yudhoyono soal saatnya generasi muda memimpin Demokrat. Arahan itu diberikan SBY usai pileg 2009.
"Itu yang saya terjemahkan, budaya politik santun, cerdas dan berbasis massa. Hasil rundingan teman-teman saya memilih Pak Anas," ujarnya.
Dia menyebut Anas tidak pernah membicarakan dana kebutuhan pemenangan.
"Pernah saya minta sumbangan? Pernah saya minta dibiayai?" tanya Anas lalu dijawab "Tidak" oleh Sudewa.
Bantahan juga disampaikan ketika Sudewa ditanya soal ada tidaknya kompensasi bila Anas memenangi Kongres.
"Setiap pertemuan, Anas selalu bilang jangan money politics dan jual beli suara," imbuhnya.