TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sel teroris kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan Abu Roban banyak yang masih berkeliaran. Kepolisian pun masih memburu orang-orang yang masih buronan.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang buronan terorisme Riyanto alias Jono alias Jon alias Adam (37) ditangkap di Jalan Gotongroyong, Surakarta. Ia masuk dalam jaringan teroris Abu Roban dan terlibat dalam kasus perampokan dalam rangka fai di Kantor Pos Parung Tahun 2012 dengan kerugian Rp 80 juta dan terlibat perampokan BRI di Grobogan dengan uang yang berhasil digondol Rp 300 juta.
Saat dilakukan penggeledahan kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa satu buah pistol merk brown dengan 24 butir amunisi.
"Kita juga mendapatkan uang tunai Rp 7 juta rupiah dan beberapa barang bukti lain, ada buku rekening, buku jihad," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014).
Dikatakan Agus, saat ini tersangka terorisme tersebut masih diperiksa intensif Densus 88 Antiteror Polri dalam rangka pengembangan. Kepolisian meminta masyarakat senantiasa mendukung dan memberika informasi sekecil apa pun terkait jaringan teroris yang saat ini masih berkeliaran.
"Peran aktif dari masyarakat membantu Polri dalam rangka menuntaskan kasus-kasus yang sedang ditangani sangat penting. Kami menyadari personel kami terbatas. keaktifan masyarakat dalam mendukung informasi kepada Polri sangat-sangat kami perlukan," ungkapnya.
Abu Roban meninggal di Kendal saat Densus 88 Antiteror mencoba menangkapnya. Perlawanan sengit yang diberikan pentolan teroris tersebut memaksa tim berlambang burung hantu untuk melesatkan tembakan.
Kelompok Mujahidin Indonesia Barat (KMIB) pimpinan Abu Roban pada 2012 getol melakukan berbagai perampokan di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung. Terungkapnya kelompok ini setelah ditangkapnya Wiliam Maksum pada Mei 2013.
Kemudian Densus 88 bergerak cepat dan melakukan penyergapan di Bandung, Kendal, dan Kebumen. Saat itu Abu Roban tewas dalam aksi baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di Batang, Kendal, Jawa Tengah.
Kelompok ini memiliki keterkaitan dengan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) pimpinan Santoso. Fakta bahwa KMIB membantu kelompok teroris pimpinan Santoso adalah adanya pengiriman senjata api dan amunisi dari Bandung ke Makassar yang dibeli dari hasil beberapa aksi perampokan di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bandung, Jawa Tengah, dan Jakarta.
Senjata api dan amunisi tersebut dibawa ke Poso melalui Makassar untuk diserahkan kepada kelompok MIT pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Hasil perampokan kelompok teroris Abu Roban banyak yang belum terungkap. Saat ini kepolisian masih terus menelusurinya.
"Sampai saat ini masih terus dikembangkan. Yang jelas, yang bersangkutan (Jono) itu masuk jaringan MIB, tapi namun demikian ada keterkaitan dengan kelompok Santoso," ujarnya.