TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pembacaan nota keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mendadak pingsan.
Politisi Partai Demokrat itu jatuh ke pangkuan Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso. "Dia jatuh di pangkuan saya," kata Priyo Budi Santoso di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Marzuki yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955 itu lalu dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Harapan Kita untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tak berapa lama, Marzuki dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Marzuki Alie pun dirawat di Paviliun Kartika.
Menurut Priyo, sebelum jatuh di pangkuan, dirinya melihat Marzuki berjalan limbung. Priyo pun menanyakan hal itu kepada Marzuki.
"Saya sudah lihat dia jalan terhuyung dan bilang perut dia tidak enak. Saat dihampiri, dia pingsan," ungkapnya seraya mengatakan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) GKR Hemas langsung memberikan aspirin. Marzuki pun sempat sadar, tetapi masih dalam kondisi lemas.
"Bapak Presiden sempat kaget karena melihat kita sibuk mengurus Pak Marzuki. Dia langsung perintahkan dokter kepresidenan dan (Marzuki) dibawa ke RS Harapan Kita dulu," urainya.
Priyo menambahkan, berdasar keterangan dari ajudan Marzuki, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu sempat menggunakan alat bantu pernapasan usai salat Jumat.
Namun demikian, Marzuki tetap memaksakan diri untuk hadir di acara pembacaan nota keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
"Sebelum pingsan, ternyata dia memang sudah tidak fit. Ajudannya bilang, habis shalat Jumat, Marzuki sempat pakai tabung oksigen," kata Priyo.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, Marzuki mengalami kelelahan dan menderita diare sejak sidang pertama. Ia pun menyangkal kabar bahwa Marzuki terkena serangan stroke.
"Tidak kena stroke, tapi karena diare. Kecapaian, diare sejak tadi pagi, sejak sidang dimulai. Beliau sedih terkena diare, jadi ada penurunan daya tahan tubuh," ujarnya.
Hal senada dikemukakan seorang anggota keluarga Marzuki, Hilman. Ia mengamini bahwa Marzuki mengalami kecapaian.
"Beliau kecapaian. Awalnya lemas, lalu dirujuk ke RSPAD atas saran dokter itu sekitar jam 4 tadi, didampingi istrinya," kata Hilman.