News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nazar Gelontorkan Uang Rp 700 Juta untuk Acara Hiburan Saat Kongres Demokrat

Penulis: Edwin Firdaus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng (kiri) menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin (kanan) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/6/2014). Andi didakwa terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permai Group diterangkan saksi pernah mengeluarkan uang sampai Rp 700 juta saat Kongres Partai Demokrat di Bandung bulan Mei tahun 2010. Uang dari perusahaan Nazaruddin itu disebut untuk akomodasi termasuk dana hiburan.

Mantan tenaga ahli M Nazaruddin di DPR, Nuril Anwar mengaku mengambil dana kebutuhan untuk Kongres PD ke Yulianis yang saat itu menjabat Wakil Direktur Keuangan Permai Group.

Menurut Nuril uang itu digunakan untuk membayar hotel para kader yang mengikuti Kongres.

"Karena memang rupiah itu untuk pembayaran yang instan misalkan bayar entertain DPC-DPC, bayar hotel dan semua kader yang ada di kongres ketika ada perintah dari Nazar kasih, ya saya kasih," ujarnya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin(18/8/2014).

Menurut Nuril uang dikeluarkan saat ada perintah Nazaruddin dengan jumlah bervariasi.

"Misalnya Rp 50 juta, Rp 100 juta yang kecil jumlahnya untuk cover hal yang teknis dan instan. Siapapun yang minta mau panitia kongres, DPC pendukung siapapun yang kira-kira malam hari butuh entertain kita kasih," kata Nuril.

Yulianis dalam persidangan membenarkan pengeluaran uang Rp 700 juta dari kas Permai Gorup.

"(Duit terpakai) yang Rp 700 juta," ujarnya.

Yulianis dalam sidang sebelumnya menyebutkan Grup Permai menyiapkan duit Rp 30 miliar dan US$ 2 juta. Ada lagi duit US$ 3 juta yang dibawa ke kongres Partai Demokrat (PD) namun berasal dari sumbangan.

Yulianis menyebut dari duit Rp 30 miliar, terpakai hanya Rp 700 juta. Duit US$ 2 juta dari kas Grup Permai tidak terpakai. Sedangkan dari uang US$ 3 juta hasil sumbangan, terpakai US$ 1,2 juta.

"Yang sisa Rp 30 miliar itu disetor lagi ke bank, bukti-buktinya KPK sudah tahu, uang yang diambil dari bank disetor lagi ke bank yang menyetor dikoordinasi Oktarina Furi. Sisa US$ 1,2 juta, US$ 754 ribu diambil Neneng Sri Wahyuni," ujarnya.

Sedangkan duit US$ 500 ribu lanjut Yulianis dimasukkan ke brankas Grup Permai. "Brankas US$," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini