Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PRAJURIT Satu (Pratu) Reynold mengaku bangga lolos seleksi menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Reynold mengaku dari Batalyon 900 Raider, Tabanan, Bali, hanya tiga orang yang lolos seleksi.
"Ya bangga lah. Untuk keluarga bangga, untuk diri sendiri bangga. Apalagi kalau kita sudah punya istri (dan) anak, punya cerita. Untuk sementara saya masih bujangan," ujar Reynold saat ditemui usai serah terima pengamanan dan pengawalan presiden dan wakil presiden dari Polri kepada paspampres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Reynold mengaku sebelumnya sudah menjadi anggota paspampres yang sejak era SBY dan sekarang mendapat kepercayaan untuk mengawal Presiden Terpilih Joko Widodo. "Pengalaman sudah dari sejak zaman Bapak SBY. Sudah hampir dua tahun. Ini sekarang dipercayakan lagi untuk mengawal Bapak Jokowi. Kami akan berikan sepenuhnya apapun yang ada pada diri kami," tambah Reynold.
Reynold juga mengatakan kesiapannya untuk mengamankan Jokowi apabila nanti melakukan blusukan. "Kami sebagai petugas pengamanan siap mengikuti kemauan presiden, dengan tetap mengikuti standar pengamanan," ujar pria asal Nusa Tenggara Timur itu.
Reynold baru saja kembali dari Korea Selatan menimba ilmu dari Presidential Security Service (PSS) Republic of Korea selama 3,5 pekan. Reynold mengaku menggunakan kesempatan di Negeri Ginseng itu untuk mendapat ilmu bagaimana mengamankan seorang presiden.
"Kami menimba ilmu menyangkut kontrateror pengamanan presiden. Contoh, presiden disandera di pesawat bagaimana caranya menyelamatkan beliau," tambah Reynold.