TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan wakil presiden RI ke-6 Try Sutrisno mengatakan, jika pemerintah ke depan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), diharapkan hal tersebut jangan dianggap menjadi beban dan suatu hal yang menakutkan bagi masyarakat.
"Saya mendukung yang positif saja. Kalau subsidi (BBM) itu ratusan triliun ya sasarannya kadang-kadang tidak jelas, sayang uangnya. Sehingga, jangan dianggap penaikan itu jadi momok ya, jangan ditakuti," ucap Try seusai acara Halal Bihalal Gerakan Pemantapan Pancasila di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Menurut Try, pemerintah boleh mengucurkan dana subsidi asal bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mampu, sehingga dapat benar-benar mengurangi beban dan meningkatkan kesejahteraannya.
"Subsidi harus ke alamat yang benar, ya ke rakyat itu. Misalnya angkutan umum, bus-bus disubsidi. Jadi orang-orang yang kaya enggal perlu subsidi dong," ujar Try.
Dengan pendapatan masyarakat yang meningkat, kata Try, penaikan harga BBM tersebut dipastikan tidak akan menjadi masalah besar. Sebab, masyarakat sudah makmur dan akan mampu membelinya.
"Pokoknya, subsidi itu harus efektif dan ekonomi, harus dihitung secara benar," ujar Try.