News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Isu Maritim Dianggap Perlu Direspon oleh DPD Periode 2014-2019

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMILU BERSIH TANPA POLITIK UANG - Peneliti Senior CSIS J Kristiadi, Ketua PPATK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), M Yusuf, dan Anggota KPU Sigit Pamungkas dalam Diskusi Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang , Jalan Sunda, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2013). Menjalang pemilu 2014 ini banyak transaksi uang mencurigakan. (Warta Kota/henry lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Centre For Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar, sehingga program kemaritiman sangat perlu direspon oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode selanjutnya.

"Kemaritiman sangat penting sekali, ini dapat menjadi rencana strategis bagi DPD, selain isu amandeman UUD 45," kata Kristiadi di kantornya, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Menurutnya, bidang maritim nasional di dalam negeri saat ini terlihat terlupakan dan berdampak distribusi bahan pokok melalui jalur laut menjadi mahal. Dengan demikian, diperlukan pengawalan dari DPD terkait dunia kemaritiman.

"Caranya membuat target nyata yang ingin dicapai dalam dunia kemaritiman selama lima tahun ke depan. Hal ini guna menselaraskan dengan semangat pemerintahan Jokowi juga," ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan, dalam memastikan DPD dapat berkontribusi dan konsisten dalam program-program besar yang diusung, dibutuhkan sosok Ketua DPD yang mampu menghadirkan roh "political will" dalam tubuh DPD.

"Mengenai kepemimpinan, sosok Nono Sampono (anggota DPD terpilih) memiliki 'trackrecord' kepemimpinan yang bisa memberikan suasana kebersamaan atau kolegial. Tinggal bagaimana sosok seperti Nono bisa membawa peran DPD lebih bermakna ke depan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini