Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Nurul Arifin mengaku sangat kehilangan dirinya merasa sangat kehilangan kepergian almarhum Prof. Suhardi. Menurutnya duka yang mendalam ini adalah duka yang dirasakan semua kalangan masyarakat Indonesia.
"Saya kira, sakitnya ini duka yang mendalam, berturut-berturut kami mendapatkan kekalahan, kemudian sekarang kami kelhilangan tokoh, bukan hanya Partai Gerindra yang kehilangan tapi bagi kami semua," ujanrya kepada wartawan di rumah duka, Jalan Jatipadang Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014) malam.
Nurul menuturkan sosok almarhum Prof. Suhardi adalah seorang yang idealis dan sederhana. Dimata dia, almarhum selalu melaksanakkan tugas dan bejuang dengan tulus.
"Sosok almarhum dimata saya sedeharana idealis, intelektual. Tapi dia memperlihatkan sikap kesederhanaan setiap harinya," katanya.
Dia berharap generasi para kader Gerindra dapat melanjutkan perjuangan almarhum," Semoga generasi Gerindra mampu melanjutkan perjuangan beliau," tuturnya.
Tak lupa dirinya juga berharap Almarhum Suhardi mendapatkan tempat di sisi Allah SWT.
Ketua Umum partai Gerindra, Prof Suhardi meninggal dunia di Rumah sakit Pertamina Pusat (RSPP), Jakarta Selatan, pada Kamis (28/8/2014) malam. Almarhum Suhardi menghembuskan nafas terakhir pada pukul 21.40 WIB malam. Jenazah almarhum saat ini tengah disemayamkan di Aula kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.
Direncakanan, seusai disemayamkan pada Jumat (29/8), pukul 08.00 WIB pagi almarhum akan diberangkatkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan.