News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelian Pesawat Presiden untuk Hemat Anggaran

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, Rabu (16/4/2014). Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan dari tanggal 16 hingga 17 April dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara SIM Aceh Besar, Bandara Lanud AU Manado Sulawesi Utara, dan Bandara Lanud AU Merauke. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelian pesawat kepresidenan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memangkas biaya perjalanan dinas kepresidenan.

Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Firmanzah. Menurut dia, biayanya dinas kepresidenan akan jauh lebih besar jika menggunakan pesawat reguler atau pesawat sewaan.

"Alasannya karena lebih murah, kalau pakai Garuda (Indonesia) jauh lebih mahal," kata Firmanzah di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (1/9/2014).

Hal itu disampaikan Firmanzah menyikapi pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait yang berharap Jokowi melakukan berbagai langkah sebelum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Salah satunya, menjual pesawat kepresidenan.

Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) dibeli Indonesia seharga 89,6 juta dollar AS atau dalam kurs rupiah Rp847 miliar.

Pesawat itu tiba di Indonesia pada 10 April 2014. Setelah itu, pesawat berwarna dominasi biru itu dipakai SBY saat melakukan kunjungan keluar negeri maupun di dalam negeri.

Pesawat Boeing 737-800 untuk presiden ini diproduksi Boeing Company sejak 2011. Pesawat itu memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter.

Pesawat canggih ini dipasangi dengan 2 engine CFM 56-7. Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area.

Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.

BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach.

Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10 ribu kilometer.

Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat.

Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini