Reuni Alumni STIP Angkatan-2, di Aula STIP Marunda, Jakarta Utara, Minggu (31/8/14).
TRIBUNNEWS.COM - Luasnya kawasan maritim (lautan) Indonesia ternyata belum dibarengi dengan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjaganya.
Kementerian Perhubungan mencatat, Indonesia kekurangan pelaut sebanyak 18.000 di tingkat perwira dan 25.000 di tingkat rating atau totalnya kekurangan 43.000 SDM kelautan.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit menegaskan, Indonesia amat haus dengan kehadiran SDM berkualitas untuk memajukan dunia maritim.
“Kita butuh SDM yang berkualitas untuk dunia maritim Indonesia yang lebih baik,” kata Bobby Mamahit dalam acara Reuni Angkatan ke-23 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta (31/8/2014), dan disiarkan lewat press release yang diterima Tribunnews.com.
Bobby Mamahit merupakan Ketua Alumni STIP yang berasal dari Angkatan-19.Bobby mencontohkan, STIP sebagai sekolah yang mencetak alumni-alumni yang kompeten dalam dunia pelayaran terbukti telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang.
Selain itu, ia ingin terus mendukung sekolah-sekolah ilmu pelayaran lainnya untuk terus meningkatkan kualitas alumninya dan siap terjun ke dunia maritim.
Dalam acara reuni eks taruna tersebut, Bobby menyampaikan apresiasinya terhadap para alumni yang telah berpuluh tahun menunjukkan dedikasinya untuk dunia kelautan di Tanah Air.
“Jadi perjalanan kita yang telah berpuluh tahun menunjukkan apa yang telah kita lalui untuk republik ini memang luar biasa,” ungkapnya.
Ia mengharapkan, reuni alumni STIP dapat terus dilaksanakan, sebagai kegiatan yang positif dan ajang silaturrahmi.
Sementara itu, Ketua STIP Rudiyana mengatakan, sejauh ini alumninya mampu memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja dunia pelayaran. Setiap tahunnya, STIP mampu menghasilkan 450-500 taruna. Menurutnya, alumni STIP telah terbukti digunakan di level nasional maupun internasional.
Kementerian Perhubungan pernah mencatat industri transportasi laut Indonesia kekurangan pelaut tingkat perwira sebanyak 18.000 orang dan tingkat rating 25.000 orang.
Sementara data menunjukkan, Indonesia memiliki pelaut sebanyak 340.000 orang terdiri dari 78.000 orang bekerja di luar negeri, dan sisanya 262.000 orang bekerja di dalam negeri dengan berbagai jenis dan tipe kapal. Dari 78.000 orang yang bekerja di luar negeri, sebanyak 62.000 orang sudah bersertifikat rating, dan 16.000 orang bersertifikat perwira.