TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Jamaah calon haji Indonesia diminta untuk menunda kegiatan ibadah yang tidak wajib dan menguras tenaga sebelum menjalankan rangkaian ibadah wajib yang wajib.
Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) Kementerian Kesehatan Dr.dr. Fidiansyah mengatakan para jamaah diminta untuk waspada pada awal hingga akhir bulan September ini, karena masa ini merupakan saat puncaknya panas tertinggi di Arab Saudi.
"Bulan September ini merupakan puncaknya panas tertinggi di Arab Saudi, namun usai bulan September atau pada awal Oktober nanti, akan berganti menjadi musim dingin," jelas Fidiansyah di kantor Teknis Urusan Haji Jeddah.
Saat puncak ibadah haji yang berbarengan dengan puncak panas tertinggi jamaah disarankan membawa handuk kecil basah untuk menyeka wajah dan tubuh sehingga kulit tetap mendapatkan oksigen dan menjaga tubuh tetap stabil.
Jamaah juga diminta membawa botol semprot kecil yang bisa dipakai untuk menyemprot wajah dan bisa juga untuk minum, diisi dengan air zamzam.
Berdasarkan hasil penelitian, kandungan elektrolit dalam air zamzam sangat lengkap. "Jadi jangan segan-segan minum air zamzam. Kami di tim kesehatan, menerapkan program setiap hari jamaah yang dirawat diberi minum air zam zam untuk meningkatkan kesehatan dan elektrolitnya," kata Fidi.
Program ini diakui Fidi memang tidak lazim, namun ia meyakini zamzam mengandung mukjizat. (kemenag.go.id/mss/mch2014)