TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menerima Audiensi Direktur Utama (Dirut) PT Pindad, Sudirman Said beserta dua staf di Ruang Tamu Panglima TNI Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Dirut PT Pindad dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai pejabat yang baru sekaligus menyampaikan hasil produksi yang dibutuhkan TNI serta tantangan ke depan yang akan dihadapi.
Saat ini PT Pindad terus berbenah diri atas kepercayaan dan kesempatan yang sangat besar dari pemerintah.
Di samping, berdasarkan Undang-Undang Industri Pertahanan juga memberikan peluang untuk terus meningkatkan tuntutan dari segi kualitas.
Untuk itu PT Pindad terus berbenah diri guna melakukan perbaikan baik kualitas produksi dan pembenahan organisasi.
Saat ini andalan produk PT Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo dan menyuplai secara rutin senjata, amunisi kepada Kemenhan RI, Mabes TNI dan Angkatan.
Penambahan produk untuk amunisi besar saat ini meriam 105 mm yang sedang dilakukan dengan harapan ke depan, amunisi tank juga dapat terpenuhi.
Kemudian untuk saat ini, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan ada kebutuhan senapan 7.62 mm, diharapkan akhir tahun ini dapat diproduksi.
Panglima TNI juga mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan Dirut PT Pindad ke Mabes TNI.
Pada pertemuan tersebut Panglima TNI menyampaikan prioritas penggunaan Alutsista produk dalam negeri dalam hal ini produk PT Pindad termasuk amunisi kaliber besar, supaya pengerjaannya dipercepat agar dapat mendukung kendaraan taktis maupun amunisi yang dibutuhkan TNI.
Sementara itu, Panglima TNI menyampaikan agar PT Pindad mengoptimalkan waktu dalam memproduksinya sehingga kebutuhan Alutsista TNI khususnya amunisi ringan dapat terpenuhi.
"Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak, sehingga PT Pindad dapat memprioritaskan dan merealisasikan apa yang dibutuhkan TNI," ujar Jenderal TNI Dr Moeldoko.