TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Polemik yang terus berlanjut di Jakarta International School (JIS) telah menciptakan banyak dampak negatif dan beban psikologis terhadap siswa, orangtua dan para guru di sekolahtersebut, termasuk keluarganya.
Sisca, istriFerdinantTjiong, salahsatu guru di JIS yang dituduh melakukan tindakan asusila mengungkapkan, sejak masalah di JIS menjadi perhatian publik, kehidupan keluarganya terus tertekan dan ikut dipersalahkan.
"Masalahinitelahmemberikantekanan mental yang luarbiasakepadakeluarga, terutamaanak-anak kami. Pemberitaan di media yang begitu intens dan sudah sangat berlebihan membuat anak-anak saya menjadi takut keluar rumah dan bergaul dengan teman-teman serta tetangga. Sementaraapa yang dituduhkan kepada suami saya belum terbukti," ungkap Sisca melalui rilis yang dikirim ke Tribunnews di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Sisca menambahkan, suaminya telah bekerjadi JIS selamalebihdari 17 tahun. Awal karir Ferdinant dimulai sebagai pendamping anak-anak yang diantar jemput dengan bis sekolah (bus chaperon)sampai kemudian menjadia sisten guru kelas 1 SD.
Sisca sendiri juga lebih dari 10 tahun pernah bekerja di sekolah internasional itu. Selama belasan tahun mengajar di JIS tidak sekalipun terjadi hal yang menyimpang, apalagi keluar dari koridor etika dan hukum yang berlaku.
Sisca melanjutkan,kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di JIS sangat memperhatikan etika, penuh disiplin dan memiliki mekanisme kontrol yang sangat ketat. Sebagai orang yang pernah bekerja di JIS dan istri Ferdinant, Sisca sungguh kaget dan tidak percaya dengan kejadian di JIS.
"Saya juga bingung kenapa masalah ini sampai melibatkan suami saya yang saya tahu betul bagaimana pribadi dan kesehariannya. Jadwal mengajar di JIS sangat ketat, guru dana sisten guru hampir tidak memiliki waktu kosong karena selalu sibuk di kelas dan persiapan mengajar,” ujar Sisca.
Tuduhan terhadap suami Sisca juga dinilai janggal karena kasus yang terjadi sebelumnya adalah pada murid TK di JIS, sementara Ferdinand sendiri Asisten Guru untuk murid SD.
“Saya berharap masalah ini dapat segera selesai, sehingga anak-anak dan keluarga kami bisa menjalani kehidupan normal seperti keluarga-keluarga yang lain," imbuh Sisca.
Sementara itu Perkumpulan Orang Tua Siswa JIS juga sangat menyayangkan terus meluasnya pemberitaan mengenai masalah di JIS. Bahkan banyak dari pemberitaan yang muncul sudah tidak proporsional dan tidak berkaitan dengan masalah yang muncul.