TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa KPK menunjukan sejumlah bukti percakapan yang diduga dilakukan terdakwa Anas Urbaningrium dengan beberapa pihak melalui BlackBerry Massenger (BBM). Isi percakapan BBM yang diungkapkan Jaksa KPK itu mulai terkait kongres Partai Demokrat hingga penanganan proyek.
Percakapan dalam print out blackberry massanger dari profile Wisanggeni dengan pin 3260B82E itu dibacakan Jaksa KPK dalam sidang lanjutan Anas Urbaningrium dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/5/2014) malam.
"Izin majelis saya bacakan salah satu bunyi dari wisanggeni yang menurut kami penting. misalnya begini? 'Ril, 100 dikasih 15 dpc, 100 dikasihkan NZ langsung, beli BB NZ, NRL, EVA'," kata Ketua Tim Jaksa KPK, Yudi Kristiana.
Lalu, "Eva kasih ke Pasha dan Dewo EO 2M dan 560 JT." Kemudian berikutnya, "Hambalang : usahakan anggaran karena ada perusahaan istri."
Selain itu Jaksa KPK juga membongkar pernyataan Anas yang berisikan, "tanah jogja dikaitkan dengan 1 juta dari NZ, keterangan NZ saja, dicari hub telpon antara Gerald dengan ajudan, janji ketemuan NZ di tahun 2010. BAP Nuril tidak ada, tetapi kasih petunjuk-petunjuk tentang pemberian tadi. janji NZ melalui ADC dan gerald. jangan sampai ada bukti-bukti kepemilikan di rumah. TPPU, jangan sampai ada bukti perintah cari dana kongres."
Berikutnya "hub AU-NZ sejak lama sudah kurang bagus bahkan sehabis kongres hub menjadi buruk Anas Urbaningrum". Selain itu ada juga, "Anas : elektabilitas demokrat tergantung SBY."
"Ini salah satu konten komunikasi bbm yang ada di Wisanggeni," ungkapnya.
Anas sendiri membatah pernah melakukan percakapan tersebut. Dia lantas mengkonfirmasi lebih lanjut ke Jaksa KPK.
"Kalau dari saya pasti tidak. Karena saya tidak pernah menulis pesan seperti itu," tegas Anas.
"Tolong Pak Jaksa, tolong bisa disampaikan dari siapa?" tanya Anas.
"Ini dari BBM yg profile Wisanggeni," jawab Jaksa Yudi.
Tak puas dengan jawaban itu, Anas kembali menelisik lebih dalam soal komunikasi yang dibacakan Jaksa KPK.
"Yang mulia, mohon jika berkenan bisa disampaikan itu BB dari apa namanya, kalau ada pesan, pesan dari siapa, konteksnya apa. dan tolong kalau ada, apa respons atau jawaban dari Wisanggeni. Itu akan menjelaskan bukan sesuatu yg sepihak untuk melihat secara utuh itu sebagi apa," tegas Anas.
Ketua Majelis Hakim Haswandi langsung menangkap maksud pernyataan Anas ke Jaksa KPK.
"Dari yang dibacakan tadi apakah maksudnya ke terdakwa atau dari terdakwa? atau dari siapa?" tanya hakim Haswandi ke Jaksa KPK.
"Iya," kata jaksa Yudi.
"Nanti kami tunjukan di depan terkait dengan barbuk elektronik yang dari PIN-nya ada, nanti kami tunjukan bersama di depan," ditambahkan jaksa Yudi.
Sebelum pembacaan percakapan itu, Anas mengaku biasa komunikasi dengan telepon, sms, dan BlackBerry Messenger. Namun hal itu, tekan Anas, dilakukannya sesuai dengan urgensi dan kebutuhan.
"Apakah profile bbm Wisanggeni adalah sodara?" tanya jaksa Yudi. "Betul," jawab Anas.