News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

JK: Negeri Ini Nyaris Kolaps Karena Jual BBM Terlalu Murah

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, pada Jumat (29/8/2014) siang di halaman rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, berdiri di samping Bajaj berbahan bakar gas yang pernah ditumpanginya saat pencalonan ke KPU pada 1 Juni 2014. Bajaj itu berpelat nomor B 2062 DE.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi harus dinaikkan. Dengan demikian, subsidi BBM dapat dialihkan ke sektor-sektor produktif.

Menurut JK, dibandingkan mempertahankan subsidi BBM yang cenderung malah dinikmati masyarakat yang mampu, lebih baik anggaran subsidi BBM digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Negeri ini hampir kolaps karena terlalu murah kita jual BBM ke orang yang tidak perlu, menengah ke atas. Tidak ada cara lain, memindahkan subsidi ke produktif, jalan rusak, sekolah rusak," kata JK dalam pidato kuncinya pada diskusi "Menata Kembali Tata Kelola Kebijakan Migas", Senin (8/9/2014).

JK mengungkapkan, dana kesehatan dan pendidikan harus banyak disalurkan kepada masyarakat. Karena itu, dalam waktu singkat, subsidi BBM harus dipindahkan ke sektor produktif.

Lebih lanjut, JK mengatakan, tidak akan timbul masalah apabila rakyat dijelaskan tentang kenaikan harga BBM pada kisaran harga yang wajar.

Ia menyebut, bila saat ini harga BBM dinaikkan, dampaknya hanya kepada inflasi dari sisi transportasi.

"Tahun 2005 kita naikkan 2 kali tidak ada demo, karena BLT kita langsung bagi, jadi kompensasinya langsung terasa. Kalau dijelaskan, rakyat pasti paham," jelas JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini