TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengaku tidak menyangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari Gerindra. Dia mengaku kaget saat diberitahu stafnya wacana pengunduran diri Ahok.
"Saya mendapatkan laporan dari staf saya pengunduran diri Ahok pada Selasa (9/9/2014) terkait RUU Pilkada. Saya membaca Tribunnews.com dan mengetahui wacana pengunduran diri Ahok," kata Hashim saat memberikan pernyataan di Hotel Intercontinental, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Bos Arsari Grup itu segera mengirimkan pesan singkat melalui ponselnya ke Ahok agar mendapat jawaban pasti. Sebab, saat itu Hashim mengalami demam tinggi hingga 40 derajat. Dia pun ketiduran dan baru membuka ponselnya pada Rabu (10/9/2014) keesokan harinya.
"Ahok pun membenarkan bahwa ingin mengundurkan diri. Ia menjawab SMS saya," tuturnya.
Hashim pun tak puas hanya mendapatkan klarifikasi melalui ponsel. Tak pelak, dia pun mengajak mantan Bupati Belitung Timur itu bertemu langsung. Keduanya pun mencari waktu yang tepat agar Ahok memikirkan kembali pernyataannya.
"Saya bilang ke dia (Ahok) cari waktu untuk ketemu. Saya terkejut saat Muzani menerima surat pengunduran diri Ahok," ujarnya.
Sikap Ahok yang mengundurkan diri tidak disangka oleh Hashim. Sebab, menurut Hashim, pada Senin (8/9/2014), Ahok dan anaknya, Aryo Djojohadikusumo makan siang bersama.
"Ahok pada Senin (8/9/2014) lalu makan siang bareng anak saya Aryo. Pada saat itu pun tidak dibahas rencana pengunduran diri (dari Gerindra)," tandasnya.