News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RUU Pilkada

Mahfud: Pilkada Langsung Banyak Mudaratnya

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). Simposium ini bertemakan Cetak Biru Indonesia Masa Depan, dari KAHMI untuk Bangsa. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menilai pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara langsung banyak kekurangan. Kekurangan yang paling menonjol adalah penggunaan uang yang besar.

"Pilkada langsung banyak mudaratnya. Terutama pemborosan uang," kata Mahfud dalam diskusi 'RUU Pilkada untuk Kesejahteraan Rakyat' di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Mahfud mengungkapkan, dirinya pernah diberi tahu untuk pemilihan kepala daerah secara langsung di DKI Jakarta seorang kandidat membutuhkan dana hingga ratusan miliar. Menurutnya, untuk mendapat dukungan partai politik harus menyediakan uang sebesar Rp 140 miliar.

"Itu (Rp 140 miliar) cuma buat perahunya atau partai pengusung. Belum lagi untuk kampanye seperti cetak kaos," tuturnya.

Masih kata Mahfud, diakuinya pemilihan kepala daerah secara langsung sangat boros. Selain itu, pemilihan kepala daerah secara langsung juga merusak tatanan demokrasi.

"Pilkada langsung juga merusak tatanan demokrasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini