TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah dan mantan calon Wakil Bupati Lebak, Kasmin, sebagai tersangka dugaan suap penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Penyidik telah menemukan, bukti permulaan yang cukup yang kemudian disimpulan diduga telah terjadi tindak pidana korupsi dan menetapkan AM dan K sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantor KPK, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Menurut Johan, keduanya ditetapkan dalam pengembangan kasus suap sengketa Pilkada Lebak yang sudah menyeret Akil Mochtar, Atut Chosiyah Chasan, dan Tubagus Chaeri Wardana, serta Susi Tur Andayani.
Keduanya diduga melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Surat perintah penyidikan atas nama kedua tersangka ditandatangani pimpinan KPK pada 22 September 2014.
"Keduanya diduga memberi hadiah atau janji kepada pengawai negeri mengingat wewenang dan jabatannya," ujar Johan.