News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI Harap Intelijen Lebih Waspadai Ancaman Cyber Ketimbang Tradisional

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Cyber Attack

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berharap intelijen negara lebih memfokuskan pada ancaman cyber dibandingkan dengan ancaman tradisonal.

Staf Ahli Panglima TNI, Marsda TNI Dr. U.H Harahap mengatakan setiap zaman di Indonesia memiliki ancaman yang berbeda-beda. Sekarang, ancaman itu adalah cyber.

"Sekarang ancamannya adalah bersifat tradisonal plus ancamanan yang bersifat asimetrik artinya ada macam-macam. Ada cyber war, perang biologi, perang dunia," ujar Harahap dalam seminar "Pemimpin Nasional 2014' di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Terkait ancaman tersebut, Harahap mengatakan intelijen Indonesia agar lebih memfokuskan pada serangan yang bersifat asimetrik.

TNI, kata dia, mengajak seluruh rakyat Indonesia agar berpartisipasi karena diakuinya yang lebih pakar terhadap ancaman asimterik adalah masyarakat sipil.

"Intelijen sekarang mestinya lebih konsen terhadap itu. Mungkin saudar bisa membayangkan besok terjadi di perbankan Indonesia tidak bisa transaksi selama tiga hari saja. Kira-kira collaps nggak kita? Itu besok bisa terjadi."

"Intelijen sekarang tidak hanya melibatkan intelijen TNI tetapi intelijen bersifat cyber. Teman-teman sipil juga diperlukan. Kami mengajak teman-teman yang ahli di bidang cyber, biologi, kimia, mari kita bersama-sama untuk bisa deteksi dini hal-hal yang sangat seketika bisa mengancam negara kita," tukas Harahap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini