Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Partai Demokrat, Hayono Isman membeberkan alasan dirinya tidak ikut walk out dalam rapat paripurna pengesahan UU Pilkada. Ia mengaku, ingin memperjuangkan aspirasi partai yang telah disampaikan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono mendukung Pilkada langsung.
"Bagi kita berenam menjalankan instruksi Ketua Umum (Demokrat) inginkan Pilkada langsung. Kita perjuangkan aspirasi partai (Pilkada langsung)," kata Hayono di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/9/2014).
Bekas anggota Konvensi Demokrat itu mengaku kaget dengan sikap partainya yang ternyata memilih walk out. Padahal menurutnya, beberapa fraksi telah menyatakan mendukung Pilkada langsung dengan syarat 10 poin partainya.
"Saya kaget Benny ajak walk out. Apa dasarnya? Benny bukan hanya sebagai juru bicara, dia kader yang harus penuhi instruksi partai (dukung Pilkada langsung)," tuturnya.
Hayono pun menegaskan dirinya loyal pada garis perjuangan partai. Dia tidak menampik Ketua Umum Demokrat dipilih melalui mekanisme langsung.
"Kita loyal pada garis perjuangan partai, bukan loyal pada sosok SBY," tandasnya.
Seperti diberitakan, Partai Demokrat akhirnya mengambil sikap walk out alias keluar dari rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Hal itu diputuskan Demokrat setelah melakukan lobi-lobi fraksi kedua kalinya.
"Dalam dinamika langsung dengan tidak diakomodirnya opsi pilkada langsung dengan koreksi 10 catatan maka perkenankan kami bersikap netral," kata Juru Bicara Demokrat Benny K Harman di ruang Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/9/2014).
Benny kemudian menegaskan sikap Demokrat melakukan aksi walk out dalam rapat tersebut. Kemudian ratusan anggota dewan keluar dari ruang rapat paripurna.