TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman secara tegas mendukung Pilkada langsung dan tidak ikut walk out dalam rapat paripurna pengesahan UU Pilkada. Namun, hingga kini dirinya belum mendapat teguran dari DPP Demokrat karena sikapnya tersebut.
"Belum ada (teguran). Semoga nasibnya lebih baik dari pak Zainuddin (Wakil Ketua Komisi VII)," kata Hayono dalam diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/9/2014).
Hayono menuturkan, jikalau dirinya diberikan teguran terkait sikapnya bertahan di rapat paripurna, maka ia tak segan-segan mempertanyakan teguran itu. Ia berkeyakinan apa yang dilakukan pada saat rapat paripurna pengesahan UU Pilkada sesuai dengan garis partai.
"Pada dasarnya saya hanya mempertahankan garis partai. Sebab partai saya menghendaki Pilkada secara langsung. Kalau saya dapat teguran justru akan saya pertanyakan," tuturnya.
Masih kata Hayono, dirinya mengaku loyal terhadap partai Demokrat, begitupun seharusnya partai Demokrat loyal kepadanya. Sikapnya tetap berada di rapat paripurna karena ingin demokrasi berjalan ke depan dan bukan malah mundur.
"Kita sebagai politisi harus memperjuangkan kepentingan yang hakiki bukan kepentingan orang per orang. Jangan sampai apa yang kita lakukan mengebiri demokrasi," ujarnya.