TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) berencana mendatangi kantor perwakilan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyerahkan sepucuk surat sebagai bentuk penolakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin menjadi Sekretaris Jenderal PBB.
Ketua DPP Bara JP Bidang aksi, Syafti Hidayat, mengaku Bara JP menolak rencana SBY yang ingin menjadi Sekjen PBB. Bara JP beralasan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut gagal mempertahankan demokrasi di Indonesia.
"Surat ini kami tujukan kepada kantor perwakilan PBB sebagai bentuk penolakan terhadap rencana SBY menjadi Sekjen PBB,"ujar Syafti di depan Istana Negara, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014).
Sebelumnya, Bara JP memberikan penghargan secara simbolik kepada tokoh yang berperan sebagai SBY. Tokoh tersebut menggunakan topeng SBY dan memberikan gelar bapak antidemokrasi Indonesia.
Aksi ini akan berlanjut ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Relawan Jokowi ini meminta lembaga tersebut mengusut tuntas kesaksian mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan mantan bendaraha umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
"Kami minta KPK tidak tebang pilih dan memeriksa SBY atas kesaksian Anas dan Nazaruddin di pengadilan. Kita minta usut tuntas dan memeriksa SBY,"jelas Syafti.