News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kembangkan Pariwisata Daerah, Pendapatan Pemda Bakal Meningkat

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penari dari berbagai daerah menunjukan kebolehannya saat tampil dalam acara Gebyar Budaya di Taman Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/ 2014). Acara tersebut diselanggarakan dalam rangka merayakan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada hari ini. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Kembangkan Pariwisata Daerah, Pendapatan Pemda Bakal Meningkat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Relawan Demi Indonesia Nusantara (ReDI Nusa) Chandra Andi Salam menilai, jika seluruh kepala daerah dapat dengan baik memanfaatkan wisata yang ada di wilayahnya, pendapatan daerah bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

"Pemerintah daerah harus konsen mengembangkan pariwisata didaerahnya untuk tingkatkan Pendapatan Asli daerah," kata Chandra kepada wartawan, Senin (29/9/2014).

Seperti diketahui, Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day (WTD) telah ditetapkan oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dan dirayakan setiap 27 September.

Hal itu ditujukan untuk mengingatkan seluruh negara mengenai pentingnya pengelolaan pariwisata untuk kesejahteraan rakyat.

Dikatakan Chandra, meski objek wisata di Indonesia cukup banyak, tapi sayangnya banyak objek wisata yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh kepala daerah belum maksimal. 

Sehingga banyak pihak swasta yang mengelolanya dan pemerintah daerah hanya jadi penonton.

"Buat apa kepala daerah memimpin tapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk tingkatkan potensi pariwisata didaerahnya," katanya.

Chandra yang namanya disebut-sebut masuk menjadi Menteri Pariwisata Kabinet Jokowi-JK tersebut mengatakan, seluruh kepala daerah harus terus mengangkat pariwisata lokal.

"Kalau dikelola swasta tentu akan tidak menguntungkan pihak Pemda, lebih baik Pemda ambil alih dan kelola dengan baik aset pariwisata baik berupa promosi objek wisata (tempat kunjungan wisatawan), menggiatkan budaya lokal dan pembangunan infrastruktur objek wisata," jelasnya.

Pembangunan objek wisata baru menurut Chandra, juga tidak kalah penting. Selain infrakstruktur yang juga harus memadai.

"Bagaimana mau datang kalau jalan menuju objek wisata buruk, bagaimana mau ada wisatawan kalau tempatnya kumuh dan tak terawat, pemerintah daerah tidak boleh menutup mata akan hal itu, karena maju mundurnya pariwisata daerah tergantung perhatian darikepala daerahnya sendiri," katanya.

Selain itu, Chandra berharap kepala daerah tidak membiarkan objek wisata di kelola swasta, yang justru merugikan pemerintah daerah.

Chandra memberi contoh dua objek wisata yang dikelola swasta yakni Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia.

"Keduanya dikelola swasta dan pemerintah DKI tidak bisa berbuat apa-apa, padahal kalau dikelola Pemprov DKI Jakarta PAD akan meningkat," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini