News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ray Rangkuti: Kepemimpinan DPD RI Mendatang Harus Revolusioner

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISRUH PDT- Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (tengah) bersama Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang (kiri) dan Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin (kanan) memberikan keterangan pres kepada wartawan menyikapi penetapan daftar pemilih tetap pemilu di Media Center KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2013). Mereka mendesak DPR segera membentuk panitia khusus guna mengevaluasi program pendataan penduduk dan penetapan pemilih yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri menyusul kekisruhan penetapan daftar pemilih tetap Pemilu 2014. (Warta Kota/henry lopulalan)

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah RI di MPR dinilai kurang berkontribusi banyak dalam menentukan arah pembangunan bangsa dan negara.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai DPD memerlukan kepemimpinan yang lebih berani dan tidak biasa untuk meningkatkan peran lembaga itu dalam peta politik nasional.

Menurut Ray, prestasi DPD periode 2009-2014 tidak signifikan. Satu-satunya prestasi DPD pada periode ini adalah dikabulkannya judicial review tentang kewenangan DPD.

"Selain itu, DPD seperti tak menghasilkan apa-apa," kata Ray, saat dihubungi, Selasa (30/9/2014). Ia melihat penyebab utama kegagalan DPD periode lalu tersebut adalah faktor kepemimpinan.

Setidaknya ada dua hal kepemimpinan Irman Gusman sebagai Ketua DPD yang mengakibatkan DPD periode lalu kurang berprestasi. Pertama, gaya berpolitik Irman cenderung berbau dan bergaya orde baru.

"Irman, cenderung menghindar dari konflik dan ketegangan baik di internal maupun eksternal lembaga itu," terang Ray sambil menambahkan, ketegasan seorang ketua sangat diperlukan untuk kemajuan lembaga.

Kedua, Irman cenderung mengedepankan kepentingan pribadi dalam memimpin DPD. Hal ini terkait keikutsertaan Irman dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2014 lalu.

"Dengan meredam konflik terhadap pihak luar, Irman seolah ingin menjaga hubungan baik dengan setiap partai politik agar dia bisa memiliki peluang untuk dicalonkan kembali," papar Ray.

Padahal cara itu kata Ray menjadikan DPD tidak kuat menentukan arah kebijakan bangsa. Ia meminta DPD periode mendatang, harus dipimpin ketua yang berani dan revolusioner. Selain itu bisa membangun citra DPD dan meraih simpati publik.

"Sebab, DPD harus pintar memainkan perannya pada isu-isu yang menyangkut kepentingan publik. Dan memang seharusnya DPD harus berpihak pada masyarakat banyak," papar pria lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Sampai berita ini diturunkan, Tribunnews.com masih berusaha mengonfirmasi Irman terkait kepemimpinannya yang dianggap Ray Rangkuti kurang memberi pengaruh revolusioner bagi DPD RI periode 2009-2014.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini