TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD RI kembali melanjutkan rapat paripurna yang beragendakan pemilihan pimpinan lembaga mereka, Kamis (2/10/2014). Rapat yang dipimpin Riri Damayanti dan Aidil Fitri Syah sebagai pimpinan sementara ini telah mencapai tahap pemungutan suara.
Sebelumnya delapan calon telah dipilih para senator. Mereka diberikan lima menit untuk menyampaikan visi dan misi yang akan mereka usung, bila dipercaya menahkodai lembaga representasi daerah ini.
Irman Gusman dan Nono Sampono pada pidato singkatnya berkeinginan mengatasi kesenjangan pembangunan antara Indonesia bagian barat dan bagian lainnya. Bedanya, Irman juga berjanji menjaga dan memelihara pluralisme di masyatakat.
Para senator dan pengunjung ruang Nusantara V dibuat terdiam saat Intsiawati Ayus, calon pimpinan dari bagian barat berkata akan mewakafkan dirinya untuk kepentingan dan kinerja DPD.
"DPD eksis maka daerah sejahtera. Tapi saya tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.
Lain lagi dengan Oesman Sapta. Ia menjelaskan akan menjalankan program 6S bila terpilih menjadi pimpinan DPD. 6S tersebut adalah strategi, struktur organisasi, skill dalam berorganisasi, sistem, speed dan target serta sosialisasi.
Sementara itu GKR Hemas mengajak lembaganya untuk mengelola hubungan dengan DPR dan pemerintah. Selain itu, pasangan Sultan Hamengku Buwono X ini juga ingin mendorong para senator untuk lebih banyak bekerja di daerah daripada ibukota.
"Selama 10 tahun ini tidak ada pendekatan yang baik pada konstituen di daerah. Jangan lama-lama di sini. Kita tidak usah menyesuaikan dengan masa reses DPR," katanya.
Calon lainnya, Farouk Muhammad secara berapi-api mengungkapkan misinya memperkuat DPD dengan amandemen. Ia menargetkan dalam masa pengabdiannya, jika memang terpilih, UUD 1945 harus diamandemen agar kewenangan DPD menguat.
Dana aspirasi menjadi janji politik Bahar Ngitung. Kecilnya dana aspirasi, menurutnya menjadi hambatan DPD memberikan sesuatu yang monumental bagi masyarakat.
"Jika dalam 2,5 tahun tidak tercapai, saya akan mundur. Pegang janji politik saya. Mari berlari kencang meski jalannya kecil," ucapnya.
Calon yang berpidato terakhir, I Gede Pasek, senator asal Bali bertekad membuat DPD lebih berani, berintegritas dan memiliki daya dobrak. Hal ini menurutnya penting agar keberadaan DPD dapat dirasakan masyarakat.