News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Sarankan Jokowi Tutup Peluang Koalisi

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARI BATIK NASIONAL - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersama Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla bergantian mendatangani kerajinan keramik berbentuk tangan salam dua jari yang telah ditandatangani usai meresmikan acara Tribute to Batik di Pasaraya Blok M, Jakarta, Kamis (2/10). Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional dengan tema Pasar Klewer Pindah ke Jakarta tersebut sebagai bentuk penghargaan tertinggi untuk karya seni batik Indonesia yang kini telah mendunia. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Populi Center Nico Harjanto menyarankan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla menerapkan minimum winning coalition.

Langkah itu mesti dilakukan agar pemerintahan yang baru tidak tersandera secara politik oleh parlemen yang dikuasai Koalisi Merah Putih. Salah satu wujudnya adalah dengan segera menutup pintu koalisi.

Nico menjelaskan minimum winning coalition merupakan koalisi yang terdiri dari sesedikit partai politik. Koalisi ini, kata dia, dijamin lebih bebas dari politik sandera-menyandera serta lebih luwes menentukan kebijakan.

"Kalau pemerintahan Jokowi-JK inginnya cepat bekerja mewujudkan janji, harusnya berupaya adanya minimum winning coalition, supaya tidak tersandera politik DPR yang telah dikuasai KMP (koalisi merah putih)," ujar Nico, Jumat (3/10/2014) pagi.

Yang terjadi sekarang ini, lanjut Nico, kubu Jokowi-JK terkesan mengemis kepada partai di Koalisi Merah Putih untuk bergabung dengannya.

Kondisi tersebut, ujar dia, akan meningkatkan posisi tawar Koalisi Merah Putih atas Jokowi-JK dan memperlemah posisi Jokowi-JK.

Nico khawatir kondisi tawar-menawar tersebut akan menggerus prinsip "tanpa transaksi atau jatah-menjatah menteri" Jokowi, demi mendapatkan dukungan dari partai yang sebelumnya ada di Koalisi Merah Putih.

Karenanya, Nico berpendapat langkah politik yang tegas untuk menutup pintu koalisi bisa menjadi salah satu cara menaikkan posisi tawar Jokowi-JK atas Koalisi Merah Putih.

"Ini mungkin insentifnya mahal ke depan. Tapi ini jauh lebih menjanjikan bagi Jokowi-JK yang sudah punya prinsip presidensial," lanjut dia.

Nico mengatakan bahwa kunci terpenting adalah program-program pemerintah Jokowi-JK mesti populer di mata publik.

Dengan demikian, ganjalan apapun dari Koalisi Merah Putih tidak akan berimbas pada penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah, karena ada pemahaman publik bahwa program yang tidak berhasil itu bukan kesalahan pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini