TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Raja Bonaran Situmeang membantah pernah memberikan suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Sebab, katanya, tidak memiliki relevansi apapun untuk menyuap Akil.
"Saya tidak memiliki uang Rp 1,8 miliar atau lebih, bagaimana saya menyuap Akil? Silakan cek rekening saya, ada enggak uang Rp 1,8 miliar? Kalau ada pasti ada kemungkinan saya suap, kalau tidak ada bagaimana saya menyuap?" kata Bonaran di kantor KPK, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Padahal dalam putusan Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta beberapa waktu lalu disebutkan bahwa Bonaran terbukti menyuap Akil sebesar Rp 1,8 miliar. Uang itu berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Lebih jauh Bonaran menyatakan perkara sengketa Pilkada Tapanuli Tengah tidak ditangani oleh Akil. Karena itu, tidak ada relevansi dirinya menyuap Akil. Dia pun mengungkapkan tidak mengenal suami Ratu Rita tersebut.
"Akil Mochtar ketika perkara saya diperiksa bukan hakim panel saya. Apa relevansinya saya menyuap Akil? Karena saya sudah menang 62,10 persen.Saya sudah dikonfrontir di pengadilan waktu sidang Akil, Akil mengatakan tidak kenal, saya juga tidak mengenal Akil," kata Bonaran.
Bonaran merupakan tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Tapanuli Tengah di Mahkamah Konstitusi. Ia disangka melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Edwin Firdaus