News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selama Era SBY, Paling Banyak Buruh Migran Dieksekusi Mati

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi menunggu bis untuk pulang kampung di depan Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, (25/11/2013). Ratusan TKI yang bermasalah dan baru datang dari Pelabuhan Kijang, Malaysia ini mendatangi Kemensos untuk meminta uang transportasi menuju kampung halaman masing-masing. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai paling banyak memakan jiwa pahlawan devisa negara.

Analis kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan, sepanjang 10 tahun SBY memimpin sedikitnya ada tiga buruh migran Indonesia yang dieksekusi mati tanpa ada pembelaan dari Pemerintah Indonesia.

"Ada tiga buruh migran Indonesia dieksekusi mati yaitu Yanti Iriayanti, Agus Damsiri dan Ruyati," kata Wahyu dalam diskusi Rapor Merah Kebijakan Politik Luar Negeri SBY di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2014).

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, sepanjang 2013 ada 398.270 kasus yang menimpa buruh migran di berbagai negara. Dan mayoritas korban adalah perempuan yang bekerja di sektor rumah tangga khususnya di negara Malaysia dan Arab Saudi.

Menurutnya, rezim SBY tak melanjutkan diplomasi luar negeri yang sudah dilakukan era Presiden Abdurrahman Wahid yang berhasil melindungi buruh migran. Contohnya pada saat eksekusi Ruyati pada Juni 2011 lalu.

"Yang melakukan protes eksekusi Ruyati Presiden Prancis, tapi SBY bungkam tidak ada kontribusi apapun. Inilah kenapa politik luar negeri gagal, karena murahnya buruh migran," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini