News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rudi Ngaku Dilobi Pemilik Group Parna Raya soal Harga Gas

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini menjalani persidangan dengan agenda pembacaan nota pembelaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014). Rudi diduga terlibat dalam kasus suap pengurusan tender proyek di SKK Migas. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, mengakui pemilik Grup Parna Raya, Marihad Simbolon ikut melobinya agar permohonan rekomendasi penurunan formulasi harga gas amoniak kepada PT Kaltim Parna Industri terpenuhi.

Terpidana kasus suap proyek SKK Migas itu mengaku Marihad mengeluh akan bangkrut jika harga jual gas kepada perseroannya tidak berubah.

Dalam kesaksiannya pada sidang terdakwa Artha Meris Simbolon di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/10/2014), Rudi mengaku Marihad pernah tiba-tiba datang ke kantornya. Marihad, ungkapnya langsung mengeluh soal harga gas itu.

"Marihad datang ke kantor saya, sekitar lima menit saja, mengeluh masalah PT KPI akan gulung tikar kalau harga gas tetap seperti ini," kata Rudi.

Rudi mengaku, dari laporan anak buahnya, Popi Ahmad Nafis, diketahui ada kesenjangan harga jual amoniak dari Total kepada perusahaan lain di Kalimantan Timur. PT KPI, lanjut dia, harus membeli gas amoniak dari perusahaan minyak dan gas asal Prancis itu dengan harga USD 12. Sementara saingan mereka, PT Kaltim Pasific Amoniak, bisa membeli dengan harga USD 5.

"Marihad mau dinegosiasikan dengan penjualnya. Karena gasnya dari Total. Setelah itu dilakukan negosiasi. Ternyata yang sudah dilakukan harga untuk PT KPA dinaikkan, tapi PT KPI belum diapa-apakan. Mestinya selesai negosiasi Maret 2013, tapi April belum selesai," kata Rudi.

Bahkan, Rudi juga pernah diajak Marihad bermain golf di lapangan golf Gunung Geulis. Di sela-sela kegiatan itu, ujarnya, Marihad kembali mengulangi permintaannya kepada Rudi.

"Marihad pernah mengajukan permohonan ke BP Migas ingin membangun perusahaan gas di Jawa Timur. Tapi tidak jadi. Dia menanyakan lagi soal itu, tapi saya bilang tidak mungkin karena seluruh gas amoniak di Jawa Timur didistribusikan untuk pupuk," kata Rudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini