TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini kediaman Megawati Soekarnoputri dikunjungi oleh mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie.
Menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kedatangan dua tokoh tersebut dinilai biasa karena Megawati sebagai tokoh negara.
"Jimly datang untuk kebakaran hukum tata negara dan pemerintahan sedangkan Hendropriyono memang sering datang untuk berdiskusi,"kata Hasto di depan Rumah Megawati, Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).
Hasto berdalih kedatangan Hendropriyono dan Jimly ke kediaman Megawati tidak berkaitan dengan kabinet. Menurutnya pembicaran tentang kabinet Jokowi tidak dibicarakan di kediaman Megawati namun dibicarakan di Istana Negara.
Saat ditanya beberapa hari terakhir kediaman Megawati sering dikunjungi oleh beberapa tokoh, Hasto hanya kembali menjawab Megawati sebagai pemimpin negara sudah biasa menerima kunjungan dari beberapa tokoh. Hasto menegaskan adanya isu yang mengatakan setiap calon menteri harus datang ke rumah Megawati hal tersebut sebagai pendapat yang tidak sesuai.
"Itu tafsir presidensial kita menetapkan presiden memiliki hak prerogatif untuk membentuk kabinetnya,"kata Hasto.
Deputi tim transisi itu juga menambahkan syarat-syarat menteri juga diatur dalam kementerian negara. Menurutnya partaI memang menyiapkan calon-calon pemimpin namun keputusan akhir tetap di tangan Jokowi sebagai presiden.