TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR Setya Novanto seolah enggan menanggapi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang membentuk Pemimpin DPR tandingan.
"Kita sudah melalui proses panjang. Jadi masalah itu kita serahkan kepada rakyat yang menilai. Kami akan kerja terus, kami akan melakukan suatu program-program yang sudah dirumuskan, karena komisi-komisi sudah terbentuk," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Kamis (29/10/2014).
Dirinya meminta agar rakyat Indonesia melihat dan menilai sendiri apa yang terjadi. Menurutnya, sejak dilantik sampai sekarang, DPR sudah melalui proses panjang.
"Sudah melakukan empat kali paripurna, kami juga masih memberi kesempatan-kesempatan. Masih mencoba juga untuk mencari suatu musyawarah bersama dengan pihak-pihak terkait ini sudah kita lakukan," ujarnya.
Dikatakan Setya, hal tersebut tak membuat kerja DPR terhambat. Apalagi seluruh alat kelengkapan DPR sudah terbentuk. Dirinya berharap dapat bisa langsung bekerja demi wibawa lembaga legislatif.
"Kami sudah memberikan yang terbaik dan masyarakat yang menunggu ingin DPR bekerja cepat. Jangan sampai tertunda, saya bersyukur sekarang selesai mudah-mudahan bisa berjalan sebaik-baiknya," kata Setya.
Sebelumnya diberitakan, Politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Arief Wibowo mengatakan, langkah ini dilakukan pihaknya untuk memastikan bahwa fungsi pemimpin DPR dapat berjalan dengan baik.
"Langkah ini demi menjaga berjalannya fungsi Pimpinan DPR RI, maka kami menunjuk beberapa nama untuk menjadi Pimpinan Sementara DPR," kata anggota DPR PDIP Arief Wibowo dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Mereka yang menggelar konferensi pers adalah Arief dari PDIP, Victor Laiskodat dari NasDem, Syaifullah dari PPP, dan sejumlah perwakilan lainnya dari Koalisi Indonesia Hebat.
Berikut adalah susunan Pimpinan DPR Sementara yang dibentuk KIH.
Ketua: Pramono Anung
Wakil Ketua: Abdul Kadir Karding
Wakil Ketua: Syaifullah Tamliha
Wakil Ketua: Patrice Rio Capella
Wakil Ketua: Dossy Iskandar.