Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyayangkan adanya dualisme pimpinan DPR. Koalisi Indonesia Hebat (KIH) diketahui mengangkat Pramono Anung sebagai Ketua DPR sebagai tandingan Setya Novanto.
"Perbedaan itu harusnya saling menguatkan. Bukan malah bikin tandingan," kata Lukman kepada wartawan usai menghadiri seminar internasional dengan ulama Timur Tengah di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Kamis (30/10/2014).
Pimpinan DPR versi KIH yakni Ketua DPR Pramono Anung (PDIP), Wakil Ketua DPR Abdul Kadir Karding (PKB), Syaifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (NasDem) dan Dossy Iskandar (Hanura). Sedangkan Pimpinan DPR saat ini yakni Setya Novanto, Agus Hermanto, Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Taufik Kurniawan.
Menurut Lukman, perbedaan seharusnya dipandang sebagai rahmat. "Bangsa indonesia bangsa yang besar. Kompleksitas juga tidak kecil. Latar belakang ke-Indonesiaan harus menjadi dasar kita bernegara," imbuh politikus PPP itu.
Lukman meminta semua pihak harus bijak menghadapi perbedaan bukan malah memecah belah. "Bijak adalah menjadikan perbedaan sebagai pemersatu. Saling melengkapi. Tidak ada yang sempurna. Biar saling menyatu. Saling melengkapi. Tidak ada yang sempurna," katanya.