News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proyek MRT

Bangun MRT, Jokowi Curhat Dioper-oper Birokrasi

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengerjakan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014). Pembangunan transportasi massal ini terus dikebut demi mencapai target rampung pada tahun 2018. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sering dilempar-lempar antara Kementerian satu ke Kementerian lain. Pada saat itu Jokowi yang ingin membangun Mass Rapid Transit (MRT) harus melalui birokrasi yang terlalu banyak.

"Dari menteri ini pindah ke menteri lain lagi ngurus MRT," ujar Jokowi di Kompas 100 CEO, Jumat (7/11/2014).

Selama mengurus perizinan dan pembangunan MRT, Jokowi harus bertemu enam menteri. Dengan kerja keras, tidak sampai satu tahun ground breaking MRT sudah bisa dilaksanakan.

"Mau berapa menteri? Ada enam, alhamdulilah nggak ada tujuh bulan selesai sudah langsung bisa dimulai MRT," ungkap Jokowi.

Jokowi membayangkan jika pada saat menjabat sebagai Gubernur tidak turun ke lapangan sendiri, proyek MRT akan mangkrak. Jokowi menilai proyek transportasi publik itu bisa berhenti selama 26 tahun lamanya.

"Kalau saya hanya suruh kepala dinas, ngurus nggak ketemu menteri, mungkin 26 tahun nggak dimulai MRT, ruwet banget," ujar Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini