TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Nahdlatul Ulama (NU) mensyukuri gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan untuk KH Abdul Wahab Chasbullah. Perjuangan pendiri NU tersebut diharapkan menjadi teladan dan inspirasi.
"Kita harus bisa bangga. Ini nikmat luar biasa. Pahlawan itu pahalawan, orang yang banyak pahalanya," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam sambutan di acara doa dan tasyakur untuk pahlawan nasional di gedung PBNU, Senin (10/22/2014) malam.
Kiai Said menyebut penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Mbah Wahab, sapaan KH Abdul Wahab Chasbullah, sebagai nikmat yang kesekian untuk keluarga besar NU pada 2014.
Pada 2014 sampai selesai masa jabatan Presiden SBY, PBNU sudah bisa mendirikan 23 universitas. NU yang baru saja menyelesaikan Munas dan Konbes disusul penganugerahan Mbah Wahab sebagai pahlawan nasional.
Warga NU diminta meneladani perjuangan Mbah Wahab, sosok pejuang dan aktivis yang berani dan cerdas, tapi tetap alim menegakkan ajaran agama. “NU akan terus jaya ketika ada Mbah Wahab-Mbah Wahab lainnya," ucapnya.
Sementara Ketua Tim Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Abdul Wahab Chasbulah, As’ad Said Ali, menekankan nikmat gelar tersebut tidak boleh membuat warga NU berpuas diri.
"Mbah Wahab mengajarkan bagaimana agama dan negara bisa disatukan. Itu ajaran demokrasi yang Islami, yang kita semua harus meneladani dan terus memperjuangkannya," tegas A’ad.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK di antaranya Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menpora Imam Nahrawi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Hakim MK Wahidudin Adams, anggota DPR RI Muhaminin Iskandar dan Ida Fauziyah, politikus Partai Demokrat Ahmad Mubarok, Ketua Umum PPP Rohmahurmuzy, serta beberapa tokoh nasional dan jajaran pengurus harian PBNU.