TRIBUNNEWS.COM, MUNA - Ranjang berukir menjadi permintaan terakhir Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena Ruri (28) ke pihak keluarga sebelum tewas terbunuh oleh pria berkewarnegaraan Inggris di Hongkong pada Sabtu, 1 November 2014 lalu.
"Permintaan dia yang terakhir waktu transfer uang itu ranjang kayu jati berukir. Saya nggak tahu sebabnya kenapa dia minta ranjang itu. Dia nggak bilang minta beli ranjang karena mau balik ke sini tahun depan. Tapi, itu mungkin sudah alamatnya (pertanda) juga," ujar kakak almarhum, Sri Suantoro (30), Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (10/11/2014).
Sri Suantoro menceritakan, dirinya dan sang ayah sempat berkomunikasi melalui telepon dengan Seneng sehari sebelum kejadian. Saat itu, Seneng menyampaikan telah mentransfer uang Rp 20 juta.
Seneng meminta keluarganya tersebut untuk membeli ranjang berukir yang diperkirakan seharga Rp 3 hingga Rp 4 juta. Selanjutnya, Seneng minta agar sisa uang itu digunakan untuk biaya berobat sang ibunda yang menderita diabetes dan belanja perabotan lainnya.
"Sebenarnya, kami bisa buat sendiri ranjang ukir itu dengan beli bahan kayu jatinya. Lalu, tetangga kami ada yang bisa buat ukirannya. Kalau buat sendiri paling biayanya sekitar Rp 1 juta karena kayu jati di sini tidak terlalu mahal seperti di Pulau Jawa," terangnya.
Pihak keluarga belum sempat memenuhi permintaan Seneng itu lantaran lebih dulu nasib nahas menimpanya. "Kami belum tahu apa akan beli nanti, kami sedang memikirkan kepulangan jenazahnya dahulu," ujarnya.